Silabus dasar makro ekonomi : Buku
Terbitan :
1.
Introduction
/ definisi #
Sodono Sakirno
2.
Analisa
masalah dan kebijakan #
Iskandar Putong
3.
Pendapatan
nasional
4.
Kegiatan
ekonomi 2 sektor
5.
Kegiatan
ekonomi 3 & 4 sektor
6.
Keseimbangan
pasar uang dan barang
7.
Ekonomi
moneter / Neraca pembayaran
8.
Perekonomian
Internasional
9.
Ekonomi
Pembangunan
10. Pertimbangan Ekonomi
Ø Persamaan
Makro & mikro :
“kedua-duanya membahas masalah sumber daya factor produksi”.
Ø Makro
: mempelajari
fenomena-fenomena secara global.
Ø Mikro :
mempelajari fenomena-fenomena spesifikasi & individu-individu ekonomi.
Manusia sebenarnya
membutuhkan ilmu ekonomi ketika dia sudah mengenal pasar.
Ø
Menurut ekonomi, pasar adalah adanya
transaksi antara penjual dan pembeli atau adanya barang yang dijual dan
pembeli.
1.
Supply penawaran, adalah kondisi dimana sumber daya
yang kita miliki lebih besar dare nilai yang kita butuhi.
2.
Supply permintaan, adalah kondisi dimana sumber daya
yang kita miliki lebih kecil dare nilai yang kita butuhi.
Ø Ilmu
ekonomi, ialah ilmu
yang mempelajari upaya-upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak
terbatas dengan sumber daya yang terbatas.
Ø Tujuan
mempelajari ekonomi :
karena terbatasnya sumber daya manusia.
Ø Factor-faktor
ekonomi yang terjadi di Negara berkembang : karena akibat dari nilai tukar mata uang.
Ø Factor-faktor
produksi :
a.
Factor
produksi tenaga kerja.
b.
Factor
produksi alat.
c.
Factor
produksi bahan.
Ø Factor-faktor
yang mempengaruhi macro economi ketika :
1.
Terjadi
krisis ekonomi global.
ANALISA MASALAH DAN KEBIJAKAN
Tujuan Kebijakan Makro
Ekonomi :
Ø Menjaga stabilitas ekonomi secara
agregat,
Ø Menghindari inflasi,
Ø Menciptakan kesempatan kerja,
Ø Pertumbuhan ekonomi.
Indeks adalah mengukur sejauh mana
perubahan, perkembangan kegiatan ekonomi.
Indeks :
1.
Jenis
kegiatan umum,
2.
Tahun
dasar,
3.
Komposisi.
Kegiatan indeks :
Kurva
penawaran
Pasar ada 2 kekuatan = kekuatan penjual dan kekuatan
pembeli.
Ø Penjual, adalah pihak yang menawarkan
barang/jasa, sehingga penjual disebut pemasok barang/jasa (supplier) dan
aktivitasnya disebut penawar.
Ø Pembeli, adalah pihak yang meminta
barang/jasa untuk dibeli, sehingga pembeli disebut juga peminta barang/jasa
(demander), dan aktivitasnya disebut permintaan.
Ø Penawaran, adalah suatu rencana bagi seorang
penjual untuk menetapkan berapa banyak jumlah barang yang akan dijual pada
berbagai kemungkinan harganya.
Hukum Penawaran (
Penawaran = Supply (s) )
Hukum penawaran mengatakan jika
harga jual barang/jasa tinggi, maka penjual akan menjual barang/jasanya dalam
jumlah yang lebih banyak.
Kurva
penawaran adalah
garis yang menghubungkan titik kombinasi antara price dan quantity dengan
jumlah barang yang akan ditawarkan dalam proses penawaran.
Kurva penawaran
Mikro
: karena
menceritakan satu toko dalam ekonomi.
Makro
: hasil dare
penjualan peristiwa-peristiwa mikro.
Kurva
penawaran agregasi :
yaitu agregat (total) dare kurva penawaran dan kurva penawaran yang terjadi
dalam sebuah pasar penawaran.
Fenomena bergeser ke kiri :
·
Daya
beli masyarakat menurun
·
Gagal
panen
·
Pajak
mahal
Kurva permintaan
Permintaan, adalah suatu rencana bagi pembeli
untuk menetapkan berapa banyak jumlah barang (Q) yang akan dibeli pada berbagai
kemungkinan harga (P).
Hukum Permintaan :
Ø Jika harga barang/jasa tinggi maka
pembeli akan membeli barang/jasa dalam jumlah yang sedikit.
Kurva permintaan, yaitu garis yang menghubungkan
titik-titik kombinasi price & quantity dalam proses permintaan.
Permintaan agregasi, yaitu terjadi dare kurva permintaan
dan kurva permintaan.
Kurva permintaan
Keseimbangan Pasar
Titik equilibrium, yaitu titik keseimbangan pasar yang
disebabkan terjadinya perpotongan kurva penawaran agregasi dengan kurva
permintaan agregasi.
Hal-hal yang membuat
harga menurun / agregat supply :
1.
Banyaknya
saingan
2.
Akan
muncul produk baru
3.
Pasarnya
sudah jenuh.
Fenomena :
1.
Harga
factor produksi naik
2.
Belum
ada pesaing yang sigtipikan
3.
Pajak naik
4.
Banyak permintaan/pasaar merespon positif.
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan
Nasional yaitu
jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi dalam satu
tahun.
Ø Produk Domestik Bruto (PDB), adalah jumlah nilai barang dan jasa
yang di produksikan oleh factor produksi milik warga Negara tersebut dan Negara
Asing dalam satu tahun.
Ø Produk Nasional bruto (PNB), adalah jumlah nilai barang dan jasa
yang di produksikan oleh warga Negara yang di hitung pendapatan nasionalnya
baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ø Pendapatan Disposebel, yaitu pendapatan setelah dikurangi
pajak artinya pendapatan bersih/sisa.
Ø Hubungan PDB & PNB ( PDB = PNB – PFN dari LN )
Ø Harga pasar = Harga factor + pajak –
subsidi.
Pendekatan Perhitungan
Pendapatan Nasional :
1.
Cara
pengeluaran dengan menghitung nilai barang jadi yang dihasilkan dalam
pereknomian.
2.
Cara
produksi dengan menghitung nilai tambah yang diwujudkan dalam perekonomian.
3.
Cara
pendapatan dengan menghitung pendapatan dare factor produksi.
4.
Indonesia
menggunakan cara perhitungan produk neto dan pengeluaran.
1. Production
Approach, yaitu
dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah.
2. Income
Approach
a.
Land
= Rent / Sewa c. Capital = Interest
b.
Labour
= Wages / Upah d. Skill = Profit.
3. Expenditure
Approach.
Komponen
Pendapatan Nasional
Latihan menghitung
PDB, PNB, PN
1.
Konsumsi
rumah tangga 44,5 8.
Pf Neto -0,5
2.
Depresiasi 7,4 9.
Gaji 25,5
3.
Sewa 5,6 10. Bunga Investasi 6,2
4.
Pembentukan
modal swasta 15,1 11. Subsidi 2,2
5.
Ekspor 18,7 12. Pendapatan perusahaan perorangan 10,4
6. Pengeluaran
pemerintah 17,7 13. Keuntungan perusahaan 12,8
7.
Impor 16,1 14. Pajak tak langsung 12
(dalam triliun rupiah)
Formula Pendapatan
Nasional
Perhitungan PDB, PNB,
PN
Jenis pengeluaran :
1.
Pengeluaran
konsumsi rumah tangga, 7. Produk domestic Bruto,
2.
Pengeluaran
konsumsi pemerintah, 8. Dikurangi : faktor neto Luar negeri,
3.
Pembentukan
modal domestik, 9. Produk Nasional Bruto,
4.
Perubahan
stok, 10. Dikurangi Pajak tak langsung,
5.
Ekspor 11. Dikurangi penyusutan,
6.
Dikurangi
: impor 12. Pendapatan Nasional
Klasifikasi Produk
Nasional Pada 9 kegiatan :
1.
Pertanian,
peternakan, perikanan, perhutanan, 6. Perdagangan hotel & restoran,
2.
Pertambangan
dan penggalian, 7. Pengangkutan & komunikasi,
3.
Industri
pengolahan, 8. Keuangan & persewaan,
4.
Listrik,
gas, air brsih, 9. Jasa.
5.
Bangunan
Kelemahan perhitungan
Pendapatan nasional :
1.
Tidak
menghitung waktu luang (lesure time).
2.
Kurang
memperhatikan distribusi pendapatan.
3.
Kurang
berorientasi pendapatan perkapita.
4.
Tidak
mengkalkulasi produk non transaksi.
5.
Tidak
menghitung kualitas produk.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Ø Pendapatan Nasional akan mendapatkan
peningkatan ketika Negara mengalami penurunan impor.
Y = variabel terikat.
C, I, G, X = Variabel bebas berkorelasi positif.
M = Variabel bebas berkorelasi
negative.
Beberapa Kelemahan
Dalam Konsep Pendapatan Nasional :
1.
Tidak
menghitung produk-produk non transaksi
Karena PN hanya
berorientasi dare harga ke harga jual. Contoh : usaha dagang keluarga.
2.
Tidak
menghitung nilai dare waktu luang (leisure time)
Sesungguhnya waktu luang
sangat berharga, tapi itu tidak dihitung saat waktu melakukan produksi.
3.
Tidak
memperhitungkan peningkatan mutu produk
Hanya menekankan /
menghitung produk rill.
4.
Kurang
memperhatikan pentingnya distribusi pendapatan.
5.
Kurang
berorientasi ke pendapatan berkavita
Konsep PN boleh jadi
pertumbuhannya sangat sigtivikan, tetapi bisa jadi itu tidak ada artinya ketika
jumlah penduduk meningkat tajam.
6.
Kurang
memperhatikan kerusakan lingkungan
Konsep PN hanya
menghitung penyusutan atas peralatan kerja yang dipergunakan dalam proses
produksi, maka penyusutan atas SDA yang ditandai dengan kerusakan lingkungan
karena di eksploitasinya SDA tersebut tidak di perhitungkan.
7.
Tidak
mengkalkulasi produk-produk bisnis siluman
Produk dare bisnis siluman seperti
penyelundupan dan bisnis barang-barang terlarang lainnya sekalipun secara
ekonomi terdapat nilai tambah namun pasti tidak akan pernah terkalkulasi dalam
PN.
Ø Inflasi, yaitu suatu kondisi perekonomian
dimana harga-harga pada umumnya naik,
Ø Deflasi, yaitu suatu kondisi perekonomian
dimana harga-harga pada umumnya turun.
Penyebab
Inflasi pada umumnya dapat dikelompokan ke dalam 2 kategori, yaitu :
1. Inflasi
tarikan permintaan (Demand Full Inflation)
Yaitu terjadi karena
ada peningkatan permintaan agregat, bertambahnya jumlah uang beredar juga dapat
mengakibatkan inflasi tarikan permintaan.
2. Inflasi
desakan biaya (Cost Push Inflation)
Yaitu terjadi karena
adanya peningkatan biaya produksi pada umumnya, sehingga perusahaan mengurangi
jumlah barang yang di produksi.
Ø Pengurangan
produksi ini
terjadi karena dalam kondisi biaya-biaya factor produksi naik, maka biaya
factor produksinya pun meningkat, sehingga berdampak pada turunnya keuntungan
atau bahkan mengakibatkan karugian.
Ø Dampak
Inflasi, yaitu pada
umumnya merugikan masyarakat baik produsen maupun konsumen.
Ø Tugas
Pemerintah, yaitu
berkewajiban mengendalikan inflasi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
Ø Pendapatan
Perkavita Penduduk,
yaitu pendapatan yang diterima oleh persatu kepala keluarga yang dihitung dalam
1 tahun viskal.
Ø 1
tahun viskal, yaitu
satu tahun dimana kepala keluarga tersebut melakukan aktivitas produktif.
Ø Kemiskinan, yaitu terjadi akibat ketimpangan
distribusi pendapatan.
Ø Garis
ekstrim, yaitu
terjadi akibat mencoloknya penerima pendapatan yang terlalu besar dengan
penerima pendapatan yang terlalu kecil.
Ø Definisi
Kemiskinan Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Ialah ketidak mampuan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar, baik kebutuhan pangan maupun non
pangan, yang batas kecukupan pangannya berdasarkan kepada besarnya pengeluaran
uang untuk memenuhi kebutuhan minimum energi 2100/kavita perhari, yang
kebutuhan energi tersebut di dasarkan kepada 52 komoditas makanan terpilih
sesuai dengan pola konsumsi penduduk, sedangkan batas kecukupan non pangan
dihitung dare besarnya uang yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan minimum
seperti perumahan, sandang, pendidikan, transportasi, dll.
Ø Implikasi
/ dampak kemiskinan, yaitu :
1.
Pendapatan
rendah
2.
Pendidikan
rendah
3.
Kesehatan rendah
4.
Rendahnya pergaulan sosial.
Ø Penyebab
terjadinya ketimpangan :
1.
Perbedaan
kemampuan
2.
Pendidikan
& pelatihan
3.
Diskriminasi
4.
Selera
& resiko kerja
5.
Distribusi
pnguasaan asset sebagai faktor produksi
6.
Kekuatan
pasar
7.
Keberuntungan
8.
KKN
(Korupsi, Kolusi & Nepotisme)
9.
Pengangguran
10.
Kebodohan.
Penanggulangan
Ketimpangan Dalam Distribusi Pendapatan
Ø Todaro “Pakar ekonomi”(1995),
mengatakan bahwa usaha untuk memperbaiki distribusi pendapatan di Negara-negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia dapat di tempuh melalui campur tangan
pemerintah yang meliputi :
1.
Mengubah distribusi pendapatan
secara fungsional
melalui pola kebijakan untuk merubah harga-harga factor produksi secara
positif.
Misalnya : meningkatkan gaji PNS,
kemudahan-kemudahan investasi bagi investor, menetapkan upah minimum bagi
pekerja buruh, memberikan keringanan pajak, memberikan subsidi bunga,
memberikan keringanan biaya masuk, dll.
Ø Peningkatan gaji PNS dapat di
gambarkan :
2.
Mengubah distribusi pendapatan
melalui redistribusi progresif,
yaitu mengubah pola distribusi melalui pola-pola konsumtif menjadi pola
produktif. Contoh :
Ø Seperti memprioritaskan kredit
komersil maupun yang bersubsidi bagi pengusaha kecil, memberikan kesempatan
kepada para pekerja untuk turut memiliki saham/perusahaan pemberdayaan
lembaga-lembaga ekonomi rakyat.
3. Mengubah
distribusi pendapatan golongan atas melalui pajak pendapatan & pajak
kekayaan yang progrerif,
dalam hal ini beban pajak dibuat sedemikian rupa sehingga bebannya lebih berat.
Beban yang lebih berat tersebut akan dikenakan kepada golongan yang
berpenghasilan tinggi.
Contohnya : sekarang
mulai diberlakukan pajak penghasilan kekayaan pejabat Negara, pajak penghasilan
pengusaha.
4. Mengubah
distribusi pendapatan golongan lemah melalui pembayaran tunjangan dan
penyediaan barang dan jasa pemerintah,
misalnya proyek-proyek kesehatan masyarakat di desa dan di daerah-daerah
pinggiran kota, pemberian makan siang bagi anak sekolah, perbaikan giji
anak-anak balita, pemberian air bersih dan listrik di pedesaan, tunjangan dan
subsidi pangan bagi daerah-daerah pinggiran kota dan pedesaan yang miskin.
5. Memberikan pelatihan teknis kepada
lulusan-lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan dengan harapan mereka
akan segera terserap kedunia kerja bahkan diharapkan mereka akan menciptakan
lapangan kerja sendiri.
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA
(Lanjutan)
BPS :
1. Pendekatan produksi
2. Pendekatan pengeluaran
Dengan
pendekatan produksi di jumlahkan seluruh nilai produksi yang di kelompokan ke
dalam 9 lapangan usaha yang meliputi :
1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan
perikanan.
2. Pertambangan dan penggalian.
3. Industri dan pengolahan.
4. Listrik, gas dan air bersih.
5. Bangunan.
6. Perdagangan, hotel dan restoran.
7. Pengangkutan dan komunikasi.
8. Keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan.
9. Jasa-jasa.
Sedangkan
dengan pendekatan pengeluaran dihitung pengeluaran menurut jenis pengeluaran
sebagaimana yang lazim di rumuskan dalam bentuk :
Untuk
hal itu BPS mengelompokan pengeluran/belanja ke dalam 6 jenis pengeluaran
karena I (investasi) itu di pisah ke
dalam 2 kelompok yakni pembentukan modal tetap domestik Bruto dan perubahan
stok (persediaan barang). Dengan demikian pengelompokan jenis pengeluaran menurut BPS
meliputi :
1. Konsumsi rumah tangga 4. Perubahan stok
2. Konsumsi pemerintah 5. Ekspor barang/jasa
3. Pembentukan modal tetap domestik
Bruto 6. Impor barang/jasa.
Dalam
menghitung PDB (Y) memalui pendekatan produksi yang di hitung adalah nilai
tambah bruto yang di berikan oleh perusahaan dalam proses produksinya. Nilai
tambah tersebut di peroleh dare perkalian jumlah produksi dengan harga barang
yang bersangkutan selanjutnya dikurangi dengan biaya antara. Biaya antara yakni nilai bahan yang
dipergunakan dalam batas produksi.
KEBIJAKAN VISKAL
Ø
Mengatur
penerimaan dan pengeluaran.
1. Pajak, yaitu uang/daya beli yang di
serahkan masyarakat langsung kepada pemerintah.
Fungsi
pajak ada 4 :
Ø
Budgeter,
yaitu sumber utama pendapatan pemerintah.
Ø
Alokasi,
yaitu sebagai fungsi untuk membiayai pembangunan.
Ø
Distribusi,
yaitu digunakan untuk pemerataan pembangunan.
Ø
Regulasi
Cari
nilai konsumsi setelah pajak
Pengertian
Investasi
Ø
Investasi, yaitu selisih antara stok kapital
pada tahun tertentu dikurangi dengan stok kapital pada tahun sebelumnya, dengan demikian maka
setiap terjadi penambahan modal maka di anggap sebagai investasi. Oleh karena
itu besarnya investasi pada tahun tertentu di cerminkan oleh besarnya
pembentukan modal tetap bruto (PMTB).
Dalam
pengertian PMTB antara lain meliputi :
Pengadaan
pembuatan dan pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan pembelian
barang modalbaru maupun bekas dari luar negeri. Termasuk di dalam PMTB ini
adalah pemakaian atau meningkatkan kapasitas operasi barang modal tersebut
dikurangi dengan penjualan barang modal yang sudah ada, kemudian untuk memudahkan
pemahaman PMTB ini dapat disamakan dengan belanja modal pada anggaran belanja
pemerintah.
Barang yang di kategorikan sebagai belanja
modal mempunyai ciri-ciri sbb :
a. Mempunyai umur ekonomis lebih dari 1
tahun.
b. Nilai barang modal relatif besar dibandingkan
dengan output yang di hasilkan secara rutin selama periode tertentu.
c. Dapat digunakan berulang kali dalam
proses produksi.
Secara lebih rinci jenis barang modal
meliputi :
1. Baranag modal dalam bentuk bangunan,
jalan raya, jembatan, instalasi listrik, jaringan komunikasi, bendungan
irigasi, dll.
2. Barang modal dalam bentuk mesin dan
peralatan baik untuk keperluan pabrik kantor dan usaha rumah tangga.
3. Alat-alat transportasi
4. Biaya yang dikeluarkan untuk
perubahan dan perbaikan barang modal yang dapat meningkatkan produktivitas atau
memperpanjang umur pemakaian barang modal tersebut.
5. Pengeluaran untuk pengembangan dan
pembukaan lahan baru, perluasan hutan, kemudian penghutanan kembali serta
penanaman dan peremajaan pohon perkebunan.
6. Pembelian ternak produktif untuk
keperluan perbaikan, penyangkutan tersebut (tidak termasuk ternak konsumsi).
pengiriman alat berat
BalasHapusjasa pengiriman alat berat
ekspedisi alat berat
jasa ekspedisi alat berat
kirim alat berat
distributor cat berkualitas
distributor minyak goreng murah
distributor sembako
jasa ekspedisi murah
pengiriman barang murah di surabaya
jasa pengiriman barang murah surabaya
pengiriman alat berat kalimantan
jasa pengiriman barang kalimantan
pengiriman barang
pengiriman alat berat papua
distributor pipa winlon
distributor pipa
pipa aksesoris
pipa sambungan
bintangkaryabaru
alat berat murah
alatberat bego
alat berat dump truck
alat berat
komatsu excavator
anugerah logam abadi
ekspedisi disurabaya
jasa pengiriman barang